Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS M Taufik Zoelkifli menyoroti pergantian nama sejumlah halte TransJakarta. Dia meminta perubahan nama halte TransJ disosialisasi supaya warga tak ribut.
“Kalau nggak disosialisasikan dengan baik, jadi ribut lagi, jadi menyesatkan bagi warga,” kata Taufik kepada wartawan, Kamis (11/1/2024).
Taufik mengaku tak mempermasalahkan jika halte-halte itu berubah nama. Dia mengatakan penamaan halte TransJ memang akan dikomersialisasi sehingga TransJ memiliki penghasilan di luar tiket.
“Kenapa diganti? Karena mau dikomersialkan. Jadi halte itu kalau mau memakai nama rumah sakit atau provider atau kemudian nama yang lain-lain, maka penamaan tersebut berbayar,” jelasnya.
Taufik menyebutkan cara serupa telah dilakukan oleh MRT Jakarta. Dia mengatakan TransJakarta dan LRT juga bisa menggunakan cara tersebut.
“Mengapa demikian? Artinya, TransJakarta sedang mencari tambahan nonfare box, jadi bukan dari tiket tapi dari iklan yang menempel di haltenya, di badan bus, di tempat-tempat yang ada TransJakarta. Sebenarnya itu sah-sah aja, demikian untuk LRT dan MRT, selain dari tiket harus bisa ambil pendapatan dari yang lain, terutama dari iklan,” ujarnya.
Namun Taufik mengatakan pergantian nama-nama halte TransJakarta wajib disosialisasi agar warga tak bingung. Dia mengimbau TransJakarta dan Pemprov DKI agar segera mensosialisasi pergantian nama halte kepada warga.
“Tapi permasalahannya jadi banyak warga yang bingung karena halte tersebut diubah namanya untuk sosialisasi dan juga ada yang belum sempat ubah nama sign box-nya, namanya udah diubah dalam busnya,” ucapnya.
“Ini ada catatan untuk TransJakarta. Jadi sosialisasi kepada masyarakat harus segera, harus digencarkan, apalagi kalau namanya dijual,” sambungnya.
Nama sejumlah halte TransJakarta berganti dan dikeluhkan warga karena membuat bingung. Pantauan detikcom, Rabu (10/1), halte-halte yang mengalami perubahan nama antara lain Halte Tirtayasa di Petogogan, Jakarta Selatan, yang berubah menjadi Halte Pasar Santa. Kemudian, ada Halte Tendean di Jakarta Selatan yang berubah nama menjadi Halte Tegal Mampang dan Halte Sarinah di Jakarta Pusat menjadi Halte MH Thamrin.
Sejumlah pengguna X juga mengeluhkan nama-nama halte TransJakarta yang berganti, antara lain Halte S Parman Podomoro City di Tomang, Jakarta Barat, menjadi Halte Tanjung Duren, Halte Harapan Kita di Jakarta Barat menjadi Halte Kota Bambu, Halte Senayan JCC di Jakarta Pusat menjadi Halte Senayan, serta Halte Dukuh Atas 2 menjadi Halte Galunggung.
Pengguna TransJ juga mengeluhkan nama rute atau halte tujuan akhir di layar yang terdapat Halte TransJakarta sudah berganti, namun nama rute di layar pada bus TransJ belum. Hal itu dianggap membingungkan.