Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mendukung Transit Oriented Development (TOD) Blok M dan TOD Bundaran HI dikembangkan menjadi kawasan perekonomian berbasis komunitas dan haritage.
Program prioritas itu merupakan satu di antara komitmen Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Menurut Taufik, basis ekonomi di setiap TOD dapat diutamakan dengan menjual berbagai jenis kuliner dan produk lokal dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan begitu pelaku UMKM dapat dibina agar mampu bersaing dengan produk asing.
Lebih lanjut, sambung Taufik, kuliner yang disajikan bisa berupa makanan khas Jakarta atau Indonesia seperti . Kemudian produk-produk cinderamata seperti baju batik corak betawi, gantungan kunci ondel-ondel, dan berbagai produk lainnya.
Sehingga hal tersebut menjadi bagian dari implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Budaya Betawi.
“TOD yang sudah terbangun diutamakan perekonomiannya dari bangsa sendiri dari pribumi. Toko yang lain juga bisa dibangun berbasis ekonomi rakyat. Dahulukan ekonomi pengusaha kecil dan UMKM,” ujar Taufik saat dihubungi, Selasa (25/2).
Mengenai sejarahnya, Taufik melihat ornamen-ornamen tentang sejarah sudah terarsip secara nyata. Sehingga hal itu rapat menjadi bagian dari sejarah perkembangan gedung halte Transjakarta.
“Mungkin nanti bisa dikembangkan dengan sejarah Jakarta atau mungkin sejarah Indonesia,” ungkap Taufik.
Dengan demikian, harap Taufik, TOD Blok M dan Bundaran HI dikembangkan menjadi kawasan perekonomian berbasis komunitas dan heritage dapat terealisasi.
“Memang TOD di Jakarta bisa menjadi seperti yang dicita-citakan oleh Mas Pram dan Bang Doel menjadi TOD yang berbasis komunitas ekonomi, dan haritage dari kota Jakarta mungkin bisa dikembangkan untuk seluruh indonesia,” pungkas dia.
Sumber : dprd-dkijakartaprov.go.id
Add a Comment