Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menggunakan dana infak dari Baznas Bazis DKI Jakarta sebesar Rp7,8 miliar untuk membangun Kampung Gembira Gembrong, Jakarta Timur merupakan bentuk kolaborasi.
Sebelumnya, sebanyak 400 bangunan yang terdiri dari rumah dan kios ludes terbakar dalam musibah kebakaran di Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Minggu malam (24/4).
Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoekifli mengatakan, stigma pencitraan terjadi karena kebetulan saja. Pasalnya sekarang sudah mendekati dengan ajang Pemilu 2024, dan Anies Baswedan akan pensiun pada 16 Oktober 2022 mendatang.
“Jadi dikait-kaitkan, padahal kan masih lama ya,” kata Taufik kepada wartawan, Senin (4/7).
Menurut dia, para pejabat tentunya tidak akan leluasa bekerja jika masih mendapat stigma seperti itu dari masyarakat. Hal ini bukan hanya dirasakan oleh Anies saja, tetapi kepala daerah lain bahkan pembantu presiden di Kementerian.
“Kalau pemikirannya seperti itu, ya nggak bisa kerja lagi para pejabat kita. Bukan hanya Gubernur Jakarta, tapi Gubernur Jateng, Gubernur Jabar, Menteri Pertahanan, Menteri Sosial dan sebagainya,” kata Taufik
“Karena kertika mereka bekerja, selalu dianggap pencitraan diri,” lanjut anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.
Diketahui, dua bulan pasca kebakaran yang melanda kawasan kampung eks Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur, Pemprov DKI Jakarta bersama Baznas Bazis DKI telah merampungkan konsep revitalisasi kawasan tersebut.
Gubernur DKI Anies Baswedan memulai revitalisasi permukiman Pasar Gembrong RW 001 Cipinang Besar, Jakarta Timur setelah kawasan tersebut dilalap api pada April lalu.
“Proses pembangunan akan perlu waktu, bulan ini kita masuk pas tanggal 1 Juli, insya Allah ini bisa tuntas kalau tidak ada halangan bulan September semuanya sudah selesai,” kata Anies
kepada wartawan di acara peletakan batu pertama revitalisasi Pasar Gembrong, di Cipinang Besar, Jakarta Timur, Jumat (1/7).
Kampung Gembrong ini direncanakan dinamai Kampung Gembira Gembrong. Ada 136 unit yang nanti akan dibangun di atas lahan 1.200 m² yang menelan biaya Rp7,8 miliar.
Anggaran senilai Rp7,8 miliar merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta. Salah satunya dari pengumpulan infak dan sadaqah saat salat Idulfitri di Jakarta International Stadium (JIS) awal Mei lalu.
Anies mengatakan pembangunan permukiman Kampung Gembira Gembrong akan berkonsep menghadap ke arah sungai.
“Dengan begitu nantinya kampung ini bisa menjadi salah satu contoh kampung yang dibangun baru, kalau di Inggris namanya water front, keliatan menghadap air, airnya air sungai,” kata Anies.
Add a Comment