MTZ-Tolak-Pelonggaran-PSBB-696x470

Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Minta PSBB Tak Dilonggarkan Di Tengah Kurva Yang Menanjak

Jakarta – Anggota DPRD DKI Fraksi PKS M.Taufik Zoelkifli meminta Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat (Pempus) jangan dulu berfikir untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) agar pandemi ini tidak semakin besar dan masif menjelang hari raya idul fitri apalagi di tengah tingginya kurva kasus Covid-19 yang muncul belakangan ini.

M. Taufik Zoelkifli yang biasa disapa MTZ Mengatakan kasus baru Covid-19 di Indonesia per 13 Mei kemarin mencapai titik tertinggi kasus per harinya.

“Rencana pelonggaran PSBB sungguh tidak bijak sampai ada data yang tepat untuk dijadikan acuan berdasarkan indikator medis walaupun kita tahu perekonomian sangat terpukul dan berjalan lambat serta membutuhkan perbaikan secepatnya.” ujar pria yang juga ketua DPD PKS Jakarta Timur ini, Kamis (14/5/2020).

Masih menurut MTZ, laporan kasus baru Corona per 13 Mei merupakan yang tertinggi yaitu 689 kasus. Dan sampai saat ini DKI Jakarta sendiri merupakan pusat pandemi di Indonesia dengan jumlah lima ribuan lebih.

“Kasus baru yang muncul bisa jadi diakibatkan bertambahnya jumlah sampel pemeriksaan PCR swab, bukan menggambarkan munculnya kasus baru, tapi membuat gagasan agar PSBB dilonggarkan sepertinya terlalu dini, dan akan membuat pandemi ini menyebar sangat cepat.” MTZ menambahkan.

Penambahan kasus baru tertinggi di Indonesia sebelumnya adalah 533 kasus yang terjadi pada 9 Mei. Hingga Rabu (13/5) di Indonesia telah ada 15.438 kasus positif Covid-19.

M. Taufik Zoelkifli meminta Pempus dan Pemprov DKI untuk berfikir ulang dengan gagasan pelonggaran PSBB dan tetap fokus menghimbau kepada masyarakat untuk disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak serta memperbaiki data penerima bantuan yang tidak tepat sasaran.

Comments are closed.