Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta bersama Perumda Air Minum (PAM) Jaya mengunjungi Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, dalam rangka meninjau kebutuhan sumber air bersih. Rencananya akan ditargetkan terpenuhi 100 persen pada tahun 2030.
Ketua Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan, selama ini 82 persen kebutuhan air bersih yang dipasok untuk warga Jakarta bersumber dari Waduk Jatiluhur. Hal itu patut diapresiasi. Terlebih capaian kinerja PAM Jaya selama ini terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk warga Jakarta.
“Komisi B melihat bahwa PAM Jaya sudah bekerja keras untuk tahun 2030 supaya bisa terpenuhi mencapai 100 persen. Kalau kita lihat kinerjanya dari tahun ke tahun terus naik, tadi juga sudah dijelaskan untuk pemenuhan pemenuhan kebutuhan air yang ada di tiap wilayah,” ujar dia di Waduk Jati Luhur, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (19/12).
Meski demikian, Nova mengingatkan, PAM Jaya harus terus mencegah kebocoran air atau Non Revenue Water (NRW) yang cukup tinggi mencapai 46,2 persen. Maka, dapat dipastikan kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta dapat tersalurkan secara maksimal.
“Problemnya PAM Jaya bukannya suplai airnya saja tetapi masih banyak NRW yang di sekeliling masyarakat juga harus dilakukan terus menerus yang dilakukan PAM Jaya itu sendiri,” tegas Nova.
Dengan begitu, PAM Jaya menjadi terus melakukan perbaikan. Sehingga dapat menjadi contoh bagi BUMD dalam memenuhi pelayanan atas kebutuhan warga Jakarta.
“Harapannya, PAM Jaya ini bisa menjadi role model juga untuk BUMD yang lain supaya bisa melihat bahwa permasalahan itu bisa diselesaikan mungkin dengan pemenuhan pemenuhan untuk kegiatan yang benar benar serius untuk diselesaikan,” tambah dia.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, pasokan air untuk warga Jakarta yang akan digunakan sampai 2030 berasal dari Waduk Jatiluhur. Harapannya, tercapai 100 persen dengan panjang pipa sejauh 19.234 kilometer.
Sehingga air terdistribusi 2,8 juta meter kubik per hari. “Selama ini, Waduk Jatiluhur adalah penyuplai air ke Jakarta. Ternyata banyak masyarakat yang belum tahu tentang postioning Waduk Jatiluhur ini. Jadi itu yang sangat penting,” ujar Arief.
Arief mengungkapkan, hingga Desember 2024, telah mengerjakan perbaikan sepanjang 47-48 ribu sambungan pipa. Pekerjaan tersebut sangat diprioritaskan.
“Pekerjaan hanya setahun yang dikerjakan PAM Jaya, sudah sampai seperti itu luar biasanya. Tahun depan kita akan menambah lagi menjadi 130 ribu. Memang ini adalah percepatan, mandat yang diberikan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah dari DKI,” jelas Arief.
Dengan begitu, harap Arief, transformasi pelayanan air bersih 100 persen yang dikelola oleh PAM Jaya dapat terlaksana dalam jangka waktu enam tahun mendatang dengan 1,90 juta sambungan pipa air bersih.
“Harapan dan optimis kami kepada masyarakat berikan kami kesempatan untuk merealisasikan ini, karena bukan tantangan yang mudah. Tapi bonding yang selalu kami gunakan itu imposible is nothing. Sepanjang kita bekerja melakukan perbaikan-perbaikan, Insyaallah di dalam perjalanannya kita belajar,” kata dia.
Sumber: dprd-dkijakartaprov.go.id
Add a Comment