Pemprov DKI Jakarta diharapkan bisa mengembangkan Kepulauan Seribu lebih optimal di sektor pariwisata. Salah satunya dengan penambahan akses menuju Kepulauan Seribu, melalui udara.
“Harusnya sebagai kawasan pariwisata, transportasinya harus memadai dan lebih ditingkatkan lagi, bukan hanya laut tapi juga bisa udara (helikopter-red). Terus juga hotel di sana masih belum mempunyai penginapan yang profesional,” ujar Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli di situs DPRD DKI Jakarta.
Sebenarnya sudah ada helipad di Kepulauan Seribu, tepatnya di Pulau Panjang. Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi tahun 2022 lalu mengutip CNNIndonesia pernah mengatakan helipad yang berada di Pulau Panjang bisa digunakan masyarakat yang ingin berwisata menggunakan helikopter di kemudian hari. Junaedi mengaku memiliki harapan turis bisa mengunjungi Kepulauan Seribu dengan transportasi udara.
“Harapan kita ke depan wisatawan bisa menumpang helikopter dari Pondok Cabe atau Halim Perdanakusuma untuk mendarat ke lokasi destinasi wisata,” kata Junaedi.
Namun helipad yang ada di Pulau Panjang tersebut belum bisa dipakai oleh masyarakat umum. Junaedi mengatakan pihaknya masih mengurus sejumlah administrasi. Dia lalu menjelaskan bahwa helipad sudah ada sejak 2005. Kala itu memang ditujukan untuk memajukan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wsata.
“Di tahun 2005-2006, lokasi Pulau Panjang di Kelurahan Kelapa, Kecamatan Pulau Seribu Utara, dibangun runway pesawat kecil. Itu ada lokasinya,” kata Junaedi.
Keberadaan runway dan helipad di Pulau Panjang ini sempat menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat meninjau Pulau Panjang.
Dulunya Pulau Panjang merupakan pulau khusus untuk landasan pacu pesawat ringan. Kini pulau ini sudah mulai dikembangkan menjadi objek wisata religi di Kepulauan Seribu.
Meski begitu, kondisi landasan pacu di pulau ini masih terjaga dengan baik. Area di sekitar landasan juga bersih dan tidak terhalangi oleh pohon-pohon.
Melihat keadaan dan potensi dari landasan ini, pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berencana untuk melakukan revitalisasi landasan untuk mempermudah konektivitas dari dan ke Kepulauan Seribu. Jadi untuk mencapai Kepulauan Seribu nanti tidak hanya melalui laut, tapi juga melalui udara.
“Satu waktu ini juga bisa direvitalisasi menjadi landasan yang bisa didarati oleh pesawat-pesawat ringan. Untuk mendukung ekosistem pariwisata yang seperti Maldives ini,” kata Sandiaga Uno.
Atraksi Wisata
M Taufik Zoelkifli melanjutkan, kini Kepulauan Seribu masuk dalam salah satu rencana induk pengembangan pariwisata. Dengan begitu, Pemprov DKI harus membuat beberapa acara yang bisa menarik minat wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara untuk mengunjungi pulau-pulau di Kepulauan Seribu, seperti acara musik ataupun atraksi laut.
“Jika wisata Kepulauan Seribu dikembangkan, bisa menjadi alternatif warga untuk berlibur dan berkunjung kesana. Sehingga warga Jakarta tidak hanya menghabiskan akhir pekan ke kawasan Puncak lagi,” ucap dia.
Untuk mendongkrak minat wisatawan berkunjung, Taufik mendorong Pemprov DKI menggandeng sejumlah travel agent untuk mempromosikan tempat wisata dan pulau yang ada di Kepulauan Seribu.
“Bisa menggandeng travel agent dan influencer untuk mengenalkan destinasi wisata disana. Bisa juga dibangun penginapan-penginapan seperti di Maldives, yang bisa menjadi daya tarik masyarakat bahkan turis asing sekalipun,” tandas dia.
Dia juga menyoroti pencabutan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 tahun 1992 tentang Penataan Pengelolaan Kepulauan Seribu Kotamadya Jakarta Utara. Rencananya, perda tersebut dicabut lewat sidang paripurna DPRD DKI Jakarta pada 20 Februari 2024. Pasca pencabutan perda tersebut, sambung Taufik, diharapkan. Dengan begitu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun bisa berangsur meningkat.