PKS ke Pemprov DKI: Kalau Jalur Sepeda Tak Bisa Dipelihara, Buka Pembatasnya

PKS ke Pemprov DKI: Kalau Jalur Sepeda Tak Bisa Dipelihara, Buka Pembatasnya

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari F-PKS, M Taufik Zoelkifli, menyoroti kondisi jalur sepeda di Jakarta yang tak terawat dan terabaikan. Taufik mengatakan dirinya kerap menemukan pembatas jalur sepeda dalam keadaan rusak.

“Saya melihat jalur sepeda sudah tidak lagi mendapat tempat untuk pembangunan atau pengembangan di Jakarta, paling tidak dilihat dari anggaran yang ada dan dari keadaan jalur sepeda tersebut. Kalau kita lihat misalnya di tempat-tempat yang ada jalur sepedanya sudah tak terawat, cone-cone pembatas banyak yang rusak,” kata Taufik kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

Hal tersebut disampaikan Taufik saat merespons kejadian pesepeda ditendang driver ojol di jalur sepeda Jalan Sudirman-Thamrin. Menurutnya, peristiwa itu terjadi karena adanya pembiaran sehingga kendaraan bermotor bebas melintas di jalur sepeda.

“Penggunaan jalur sepeda itu tidak ada pengawasan seperti dalam kejadian ini memang jalur sepeda bukan untuk motor, walau itu ojol tapi saat ini kita seringkali lihat jalur sepeda itu bisa dilewati oleh macam-macam, bahkan bisa menjadi tempat parkir. Ini belum kedengaran sama sekali teguran terhadap pelanggaran lalin itu,” jelasnya.

“Jadi saya minta Pemda DKI memberikan solusi sebenarnya jalur sepeda mau diapain. Kalau tidak bisa dipelihara, ya sudah di buka saja cone-cone nya itu, atau pembatasnya itu. Ya sudah berarti memang itu sudah tidak lagi digunakan oleh para pesepeda,” ujarnya.

Taufik menilai saat ini masyarakat kurang dimotivasi untuk bersepeda menuju tempat kerja atau tempat beraktivitas lain. Dia membandingkan kondisi saat ini dengan zaman mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

“Memang (jalur sepeda) tidak dikembangkan, tidak dimotivasi masyarakat menggunakan sepeda. dulu sepeda banyak dipakai ketika COVID zaman Pak Anies Baswedan sepeda diberi tempat, jalur dipelihara, saat itu memang banyak yang bersepeda pergi ke mana-mana, bersepeda buat bekerja dan sebagainya,” ujarnya.

Taufik juga menyoroti kebiasaan pengguna road bike melintas di luar jalur sepeda. Menurutnya, pengguna road bike dapat menggunakan sirkuit di Pulomas untuk balapan agar tak mengganggu pengguna jalan lain.

“Saya kira, untuk yang sepeda balapan dibuat jalur khusus, misal di Pulomas, dan waktunya juga tertentu kalau enggak dia akan ganggu pengguna jalan raya lain,” ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa ojol menendang pesepeda di jalur sepeda terekam video dan viral di media sosial. Terlihat korban dan beberapa rekannya saat itu tengah mengendarai sepeda di jalur sepeda.

Terlihat juga seorang driver ojol yang membawa penumpang melaju di jalur sepeda. Driver ojol itu tampak mencoba menyusul para pesepeda. Pesepeda tersebut tampak merekam aksi driver ojol tersebut.

Tak berselang lama, driver ojol itu pun menendang korban hingga tersungkur. Korban meringis kesakitan lantaran kepalanya terbentur beton pembatas jalur sepeda.

Kapolsek Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara mengatakan belum ada laporan polisi terkait kasus tersebut. Namun pihaknya tetap menyelidiki ulah driver ojol tersebut.

“Yang bersangkutan belum membuat LP (laporan polisi), tetap kita telusuri,” kata Aditya saat dihubungi, Senin (16/12/2024).

Aditya menyebut pihaknya akan turut menelusuri nomor polisi motor ojol yang tertangkap kamera. Pihaknya juga mengimbau para pengendara motor tidak melaju di jalur sepeda.

“Sedang ditelusuri (nomor polisi) sambil yang merasa dirugikan membuat laporan. Kami menghimbau seluruh pengguna jalan agar mematuhi aturan lalu lintas dan tidak melakukan tindak kekerasan,” ujarnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *