Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli mengusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyediakan angkot beda gender.
Demi mencegah terjadinya pelecehan di dalam transportasi umum itu, taufik mau ada angkot khusus laki-laki dan khusus perempuan.
Usul tersebut disampaikan seiring dengan pembatalan rencana kebijakan pemisahan tempat duduk pria dan wanita di dalam angkot.
“(Rencana kebijakan pemisahan pria dan wanita di angkot) enggak memecahkan masalah. Jadi saya mengusulkan ada angkot untuk perempuan ada khusus untuk penumpang laki-laki. Jadi artinya yang dipisahkan tuh memang angkotnya,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (15/7/2022).
Menurutnya, cara ini jauh lebih baik ketimbang merencanakan sebuah kebijakan untuk memisahkan penumpang pria dan wanita di dalam angkot.
Selain penumpang, sopir angkotnya pun harus sesuai gender.
Jika angkot khusus penumpang perempuan, maka sopirnya pun harus kaum hawa.
taufik juga berharap adanya pelebaran kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan pihak swasta untuk bergabung dengan Jaklingko.
Tujuannya, agar fasilitas di angkot kian mengalami peningkatan dan sopir mendapatkan edukasi.
“Tapi yang lebih penting saya pikir adalah angkot-angkot yang belum masuk Jaklingko itu semua dimasukin aja ke Jaklingko.”
“Kalau angkot bukan Jaklingko itu kan tipe kejar setoran. Kalau yang Jaklingko kan tidak kejar setoran karena digaji perbulan. Jadi dia memikirkan kenyamanan, keamanan penumpang. Jadi lebih bertanggung jawab. Kalau bisa angkot yang perempuan sopirnya perempuan juga,” pungkasnya.
Pelecehan di Angkot
Sebelumnya diberitakan, polisi telah memeriksa dua orang saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual di dalam angkutan kota (angkot).
Korban, wanita muda berinisial AF (21), mengalami pelecehan seksual di bilangan Jalan Rasuna Said, Kuningan Timur, Setiabudi, Jakart Selatan.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mariana, mengatakan, dua saksi yang diperiksa adalah korban dan sopir angkot.
“Sopir angkot sudah kami ambil keterangannya, kemudian korban atau pelapor,” kata Mariana di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Mariana menambahkan, pihaknya juga tengah mengumpulkan bukti-bukti lainnya terkait kasus dugaan pelecehan seksual ini.
“Kami sedang menyelidiki saksi lainnya yang terkait perkara ini karena kami sedang mengumpulkan bukti,” ujar dia.
Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada Senin (4/7/2022).
Korban sempat merekam wajah pelaku setelah mengalami pelecehan seksual.
Videonya kemudian viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @merekamjakarta.
Berdasarkan video itu, korban mulanya duduk bersebelahan dengan terduga pelaku di dalam angkot tersebut.
Setelah menjadi korban pelecehan seksual, korban yang diduga diraba di bagian dadanya berpindah tempat duduk dan merekam wajah terduga pelaku sambil menangis.
Terduga pelaku terlihat mengenakan jaket dan membawa tas ransel yang diletakkan di depannya untuk menutupi tangan.
Add a Comment