Menyikapi ini, Taufik mengatakan masyarakat seharusnya mendukung penuh ajang balap mobil listrik ini. Sebab ini merupakan turnamen kelas dunia.
“Formula E Jakarta ini bukannya dibantu malah banyak diserang dan dikritik terus. Padahal ini adalah ajang kompetisi internasional yang diamanahkan pada bangsa kita, Indonesia,” kata Taufik kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/5).
Taufik meyakini, suksesnya Formula E di Ancol bisa membuat nama Jakarta semakin dikenal di mata dunia.
“Kesuksesannya akan menjadi kebanggaan kita semua sebagai Bangsa Indonesia. Apakah kita ingin supaya Jakarta E-Prix ini gagal, sehingga bikin malu nama Indonesia?” tanya anggota komisi B itu.
Jika melihat Formula E selama dua tahun belakangan, memang banyak menuai polemik dan kritik dari masyarakat.
Mulai dari pelaksanaannya yang batal diselenggarakan di Monas karena terhalang izin dari Pemerintah Pusat, hingga pengajuan hak interpelasi untuk kejelasan anggaran commitment fee sebesar Rp 560 miliar dari APBD DKI yang dianggap pemborosan.
Terakhir, soal Heineken yang menjadi sponsor Formula E.
Menurut Taufik, perusahaan Heineken mensponsori Formula E memang sudah menjadi keputusan bersama antara Formula E Organization (FEO) dan perusahaan tersebut.
Sehingga di mana pun Formula E digelar, maka sudah pasti terikat dengan perusahaan itu.
“Federasi Formula E Global (Dunia) punya beberapa sponsor tetap. Salah satunya Bir Heineken. Sponsor tetap ini akan dibawa ke mana pun mereka menyelenggarakan Ajang Balap Formula E,” tutup dia.
Formula E Jakarta akan digelar pada 4 Juni 2022. Tiket nonton untuk VIP sudah ludes. Sedangkan kategori lainnya masih tersedia.
Persiapan seluruh infrastruktur pendukung sirkuit Formula E juga terus dikebut. Sahroni menyebut, semua bagian sirkuit akan rampung pada 30 Mei 2022.
Add a Comment