Jakarta. Aleg FPKS DKI M. Taufik Zoelkifli meninjau Proyek pembangunan Jakarta International Stadium yang akan menjadi markas Persija Jakarta di Taman BMW Sunter Agung, Jakarta Utara. (5/2/2020)
M. Taufik Zoelkifli yang biasa disapa MTZ dalam kunjungannya menyusuri proyek Jakpro ini memberikan apresiasi kepada Jakpro atas pencapaian target proyek mereka.
Dwi Wahyu Daryoto selaku dirut Jakpro menjelaskan bahwa dalam pembangunan Jakarta International Stadium ini dilakukan secara detail menggunakan digital engineering sehingga pembangunan di lapangan bisa dilakukan secara efisien dan meminimalkan kesalahan.
Menanggapi pernyataan dirut Jakpro, MTZ menanyakan tentang tindakan preventif apa yang telah dilakukan Jakpro mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Penggunaan digital engineering atau komputerisasi dalam proyek Jakarta Internasional Stadium membutuhkan back up data secara rutin, apakah hal ini sudah dilakukan?” Ujar M. Taufik Zoelkifli.
M. Taufik Zoelkifli yang ditemani beberapa anggota dewan dan Dirut Jakpro dikesempatan yang sama menjelaskan proses pembangunan Jakarta International Stadium ini menggunakan konsep green building.
“Pembangunan Jakarta International Stadium ini terkesan senyap dan tidak bising karna menggunakan listrik dan bukan solar dalam menjalankan mesin mesin proyek mereka, Jakpro juga memberdayakan warga Kampung Bayam selaku warga setempat dalam penyediaan kantin makan dalam proyeknya” ujar MTZ yang juga Ketua DPD PKS Jakarta Timur ini.
Seperti diketahui bersama bahwa proyek Jakarta International Stadium ini adalah proyek pemda DKI yang dilakukan oleh Jakarta propertindo atau Jakpro untuk memenuhi janji kampanye gubernur dalam masa kampanye.
MTZ meminta kepada Jakpro selaku pelaksana proyek Jakarta International Stadium untuk memperhatikan nasib warga Kampung Bayam terutama anak-anak mereka agar disupport pendidikannya melalui dana CSR atau lainnya oleh Jakpro. Karna jika hanya dilibatkan dalam penanganan kantin hanya bersifat jangka pendek sampai pembangunan selesai.
Add a Comment