PKS DKI Ungkit Perjanjian Lama yang Belum Selesai di Polemik Kampung Bayam

PKS DKI Ungkit Perjanjian Lama yang Belum Selesai di Polemik Kampung Bayam

Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli merespons soal rencana Pemprov DKI membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga eks Kampung Bayam. Ia merasa heran karena perjanjian Kampung Susun Bayam terdahulu belum selesai dan akan ada perjanjian yang baru.

“Kemarin gimana perjanjian. Bukan kemudian bangun rusun baru untuk Kampung Bayam. Ini Berarti perjanjian yang sana belum selesai, ini sudah mau ada perjanjian baru lagi,” kata Taufik saat dihubungi, Rabu (24/1/2024).

Ia pun menyoroti soal pembangunan rusun yang akan dimulai pada 2025. Politikus PKS itu meminta agar permasalahan Kampung Susun Bayam segera diselesaikan.

“Pj gubernur akan bangun tahun 2025, itu kan gubernur udah yang lain lagi. Atau Pak Heru sudah sangat yakin ya untuk menjadi gubernur sampai 2025, sehingga kemudian dengan pede mengatakan akan dibangun pengganti dari rusun Kampung Bayam. Jadi ini bikin perjanjian lagi atau seperti apa, itu tidak diselesaikan dulu secara hukum,” ujarnya.

“Saya kira dikembalikan saja kepada perjanjian awal. Jadikan warga eks Kampung Bayam menuntut supaya bisa disana, karena memang sudah ada dulu di zaman Pak Anies kan sudah ada. Seperti apa perjanjiannya warga eks Kampung Bayam dengan pemprov ya diselesaikan saja perjanjiannya,” imbuhnya.

Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono buka suara soal nasib warga eks Kampung Bayam yang belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Heru mengatakan Pemprov DKI berencana membangun rumah susun (rusun) baru bagi warga eks Kampung Bayam.

“Sudah sebulanlah menjelang akhir tahun, kami terus berdiskusi untuk bisa mendapatkan solusi yang tepat dan terbaik. Maka dari itu, pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar Kecamatan Priok, kurang lebih bisa 150-200 unit, untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam,” kata Heru kepada wartawan di Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).

Heru menegaskan Pemprov DKI tidak pernah mengabaikan nasib warga eks Kampung Bayam. Direncanakan pada 2025, rusun tersebut akan mulai dibangun.

“Jadi saya tegaskan sekali lagi, Pj Gubernur DKI tidak mengabaikan, saya akan memberikan yang terbaik. Catatannya di situ, saya memberikan yang terbaik buat warga, maka saya harus berpikir,” ujarnya.

“2025 kita akan bangun itu di sekitar wilayah Tanjung Priok dan saya sudah mendengarkan keluhan ya, mungkin di Nagrak jauh. Nah, kalau ditanya waktunya masih satu tahun, iya. Mohon sabar, kita bangun yang terbaik,” sambungnya.

Heru mengatakan, sembari menunggu pembangunan Rusun di Priok rampung, warga yang menempati Kampung Susun Bayam secara paksa diminta pindah ke Rusun Nagrak atau Pasar Rumput. Heru menyebut fasilitas di rusun lengkap.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *