Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai cukup sukses mengeksekusi perencanaan pembangunan di Ibu kota.
“Tentu ada kekurangan di sana-sini karena tidak ada gading yang tak retak,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (18/1).
Namun sejauh penilaian politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, evaluasi kinerja Gubernur DKI masih dalam batas-batas kewajaran.
Taufik melihat, yang sudah diluar batas kewajaran justru adalah gangguan yang diterima Anies dan jajarannya ketika sedang bekerja fokus menata Jakarta.
“Sebagian besar kritik dan nyinyiran bersifat destruktif dan sangat mengherankan bahwa kritik destruktif juga muncul dari oknum DPRD,” jelasnya.
Padahal harusnya lembaga Legislatif berfungsi sebagai partner Eksekutif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
“Jadi mestinya bisa saling mengisi tugas masing-masing ke arah perbaikan esensial kota Jakarta,” sambungnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu juga berargumen Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI yang paling banyak memiliki haters.
Gangguan yang diterima Anies pun bukan hanya berasal dari pihak legislatif, bahkan juga datang dari luar gedung Dewan.
Meskipun begitu, Taufik Zoelkifli melihat Anies sudah makin dewasa dalam menyikapi gangguan-gangguan tersebut.
“Yang terakhir itu, mengundang group band “Nidji” untuk menjajal Sound System JIS, membuat banyak orang tersenyum dan salut,” jelas Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta itu.
“Karena sebagian besar orang pasti tahu bahwa vokalis “Nidji” dulu adalah pengganggu Anies Baswedan yang saat ini sedang getol-getolnya Pansos,” demikian Taufik.