Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyarankan agar Depo Pertamina Plumpang dipindah ke lokasi yang lebih aman.

Ketimbang merelokasi warga, politikus senior PKS ini menilai kebijakan ini jauh lebih berpihak pada rakyat.

“Lebih baik Depo Pertamina yang direlokasi. Lebih mahal tapi lebih berpihak pada rakyat kecil,” ucapnya saat dikonfirmasi, Senin (3/2/2023).

Hal ini diungkapkannya menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang memberikan dua pilihan untuk merelokasi warga atau memindah depo tersebut untuk mencegah tragedi kebakaran hebat itu terulang kembali di kemudian hari.

Anggota Komisi B DPRD DKI ini pun turut menyayangkan pihak-pihak yang justru mempolitisasi tragedi terbakarnya Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) lalu ini.

Pasalnya, belakangan banyak pihak yang justru menyalahkan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas jatuhnya banyak korban dalam tragedi tersebut.

“Saat ini yang dibutuhkan warga adalah bagaimana menolong mereka. Bagaimana mengevakuasi mereka dan melihat penyebab dari kebakaran tersebut,” ujarnya.

“Bukan malah memanfaatkannya sebagai senjata politik. Ini bukan saatnya,” sambungnya.

Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli mengusulkan kepada Gubernur Anies baswedan agar menyediakan angkot beda gender demi mencegah pelecehan seksual.
Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli mengusulkan kepada Gubernur Anies baswedan agar menyediakan angkot beda gender demi mencegah pelecehan seksual. (dokumen pribadi)

MTZ pun pasang badan buat Anies yang menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kawasan di lahan dekat Depo Pertamina Plumpang.

Meski IMB itu diterbitkan di atas lahan ilegal, namun menurutnya pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi ini ialah Pertamina.

Pasalnya, ini bukan kali pertama depo tersebut terbakar. Tragedi serupa pernah terjadi di tahun 2009 silam.

“Yang harus introspeksi duluan adalah Pertamina, bagaimana safety system di sana ditingkatkan supaya tidak terjadi lagi kebakaran di masa yang akan datang,” tuturnya.

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo memberikan dua instruksi usai kebakaran hebat yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Peristiwa ini menyebabkan 19 orang dilaporkan meninggal dunia dan 49 luka-luka akibat kebakaran ini. Merujuk data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Minggu (5/3/2023), sebanyak 1.085 warga saat ini masih berada di pengungsian.

Presiden yang sempat mengunjungi posko pengungsian di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rasela, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Minggu, sempat menyampaikan belasungkawa kepada para korban.

“Saya ingin menyampaikan ucapan belasungkawa kepada para korban atas kejadian di Plumpang ini,” ucap Presiden.

Minta Erick Thohir dan Heru Budi cari solusi

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya untuk segera mencari solusi terkait kebakaran TBBM Pertamina Plumpang.

Secara khusus, Presiden menekankan perintahnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

“Saya sudah perintahkan kepada Menteri BUMN dan juga (pj) Gubernur DKI untuk segera mencari solusi dari kejadian yang terjadi di Plumpang,” ungkap Jokowi.

“Terutama karena ini memang zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya,” lanjutnya.

Menurut Jokowi, ada sejumlah pilihan yang dapat diambil untuk mengatasi kejadian tersebut, mulai dari relokasi TBBM hingga relokasi warga sekitar TBBM Pertamina.

Presiden pun menyerahkan keputusan tersebut diambil oleh pihak terkait dalam waktu dekat.

“Ini segera diputuskan sehari, dua hari ini, oleh Pertamina dan (pj) Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas,” tambah Jokowi.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here