Anggota Komisi B DRPD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli memprotes adanya dua alokasi anggaran yang diajukan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta kepada PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Protes itu disampaikan Taufik saat Komisi B DRPD DKI Jakarta rapat bersama dengan Dishub DKI membahas rancangan APBD DKI Tahun Anggaran 2023 di Hotel Grand Cempaka, Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/11/2022).

Taufik menyatakan, ada anggaran dari Dishub DKI kepada PT Transjakarta senilai Rp Rp 4,24 triliun.

Kemudian, ada anggaran dari Dishub DKI kepada PT Transjakarta lagi senilai Rp 3,5 triliun.

Sehingga total anggaran yang diusulkan Dishub untuk PT Transjakarta mencapai Rp 7,74 triliun.

“Saya lihat-lihat lagi, saya melihat apa korelasi antara halaman 10 dan 13. Jadi (ada) subsidi (kepada) Transjakarta (senilai) Rp 4,24 (triliun). Kemudian, di halaman 13, (ada) subsidi (kepada) Transjakarta (senilai) Rp 3,5 (triliun),” urai Taufik.

Dalam dokumen RAPBD 2023 yang diterima Kompas.com, dijelaskan bahwa Dishub DKI menganggarkan Rp 4,24 triliun untuk PT Transjakarta guna program atau kegiatan unggulan berupa penanganan kemacetan.

Sementara itu, Dishub DKI juga menganggarkan Rp 3,5 triliun untuk PT Transjakarta sebagai bentuk pemberian subsidi guna pelayanan Transjakarta.

Namun, adanya dua alokasi anggaran itu tetap dipertanyakan oleh M Taufik.

Ia kemudian meminta Dishub DKI Jakarta agar menjelaskan perbedaan antara dua alokasi anggaran untuk PT Transjakarta tersebut.

“Tolong jelaskan bedanya,” tegas politisi PKS itu.

Kini, Komisi B DPRD DKI menskors rapat untuk memberikan waktu kepada Dishub DKI menyiapkan jawaban.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here