Guncangan ekonomi akibat covid-19 di Jakarta cukup hebat. Oleh karena itu, semua faktor penyebab naiknya kasus covid-19 perlu segera diidentifi kasi dan dibuatkan strategi penanganannya.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Anthony Winza Prabowo berpendapat guncangan ekonomi akibat covid-19 di Jakarta cukup hebat. Oleh karena itu, semua faktor penyebab naiknya kasus covid-19 perlu segera diidenti fi kasi dan dibuatkan strategi penanganannya.

“Salah satunya, pemprov harus segera memperbesar kapasitas RSUD dan ICUnya dan serta perlengkapannya seperti ventilator, oksigen, dan sebagainya. Mumpung situasi lagi landai. Jangan baru reaktif ketika kasus naik, akan terlambat. Penuhnya rumah sakit waktu kasus covid-19 kemarin memakan jiwa bukan hanya pasien covid-19, melainkan juga pasien kritis penyakit non-covid-19 lainnya yang tidak bisa dirawat karena RS sudah terlalu
penuh,” jelas Anthony.

Jika kasus naik lagi, ekonomi akan terkena dampaknya lagi. Politikus Fraksi Partai Solidaritas Indonesia itu juga menambahkan, setidaknya ada empat sektor yang perlu dijaga dengan berbagai intervensi kebijakan karena menurut data BPS, keempat sektor itu memiliki dampak yang besar terhadap naik turunnya PDRB Jakarta pada masa pandemi, yakni industri pengolahan (2,54%), perdagangan (2,01%), akomodasi makan minum (1,59%), dan transportasi (1,25%). Keempat sektor itu mencakup 70% sumber pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta.

“Intervensi kebijakan fi skal yang tepat sasaran tentu akan membantu menaikkan pertumbuhan ekonomi Jakarta di kuartal IV 2021 dan sepanjang 2022, dan peningkatan faskes baik swasta maupun RSUD juga akan membantu menekan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus sehingga koridor pertumbuhan ekonomi bisa terlindungi,” ucapnya.

Di sisi lain, anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI M Taufik Zoelkifli bersyukur dengan pelandaian kasus covid-19 yang terjadi. Namun, laju penurunan itu masih sedikit terhambat.

“Grafik melandai, tapi kadang mencuat sesekali. Artinya penurunan tersebut belum stabil. Saya menduga bahwa masyarakat sedikit euforia melihat itu sehingga mulai banyak pelanggaran prokes lagi. Terakhir yang menghebohkan adalah kasus Holywings. Saya harap kita (pemerintah dan masyarakat) berusaha terus untuk mempercepat penurunan pandemi ini sampai menjadi endemi,” ujarnya.

Blokir akses bepergian bagi pelanggar prokes merupakan salah satu cara. Memanfaatkan teknologi aplikasi untuk memerangi covid-19. Walaupun ada prasyarat teknis juga, yaitu warga harus punya gawai, untuk Jakarta, politikus PKS itu menilai 90% warga Jakarta sudah sangat melek teknologi.

“Ekonomi Jakarta mungkin belum benar-benar pulih dari pandemi tahun ini. Perlu lebih banyak waktu. Mudahmudahan semester pertama 2022 sudah mendekati masa seperti sebelum ada pandemi,” imbuhnya.

Supaya pemulihan berjalan lebih cepat, ia menyarankan, pertama, Pemprov DKI harus mengendalikan tingkat kasus covid-19. Segala daya upaya menekan covid-19 harus dilakukan.

Yang kedua ialah memberikan stimulus untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Selain keringanan pajak dan retribusi untuk para pelaku ekonomi juga mesti dilakukan usaha lain.

“Saya melihat instruksi gubernur untuk menyelenggarakan Formula E adalah salah satu stimulus yang besar untuk ekonomi makro Jakarta. Hotel, penginapan, restoran yang mewah sampai yang kaki lima, UMKM, transportasi, telekomunikasi, destinasi wisata, pasar, dan lainnya akan terbangkitkan insya Allah,” pungkasnya.

Namun, yang terpenting, di masa sekarang untuk meningkatkan ekonomi masyarakat membutuhkan banyak pihak. Tidak bisa hanya dilakukan pemerintah, tapi harus dibantu pihak swasta, akademisi, tokoh masyarakat, bahkan artis dan influencer medsos. Kolaborasi dari semua itu akan mempercepat peningkatan ekonomi Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here