Anggota Komisi B DRPD DKI Jakarta, M Taufik Zoelkifli menyoroti polemik lajur khusus sepeda di ruas jalan Kota Jakarta.

Politikis Partai Keadilan Sejahtera itu menilai wacana penghapusan lajur sepeda di Jakarta berbau keputusan politik.

“Ini usaha sistematis untuk menghilangkan lajur sepeda di Jakarta,” kata Taufik dalam video media sosial TikTok yang dikutip redaksi, Senin (14/11).

Taufik mengaku sepakat dengan pernyataan komunitas Bike To Work atau B2W terkait penghapusan jalur sepeda merupakan bukti konyolnya politik di Jakarta.

Menurutnya, dalam rapat bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Asisten Perekonomian, anggaran yang disiapkan untuk pemeliharaan lajur sepeda dipangkas.

“Pembangunan lajur sepeda tahun 2023 yang dianggarkan sebenarnya Rp 38 miliar dinolkan,” kata Taufik.

Langkah ini tentu bertolak belakang dengan upaya Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan yang menginginkan masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum saat beraktivitas.

“Lajur sepeda seperti ini disertai dengan pedestrian yang lebar kemudian peningkatan sarana transportasi publik di Jakarta, ada Transjakarta, MRT, LRT ada Mikrotrans, ada Metrotrans semuanya juga terintegrasi merupakan solusi yang elegan dari gubernur sebelum ini,” kata Taufik.

“Untuk mengatasi kemacetan Jakarta, kalau banyak orang yang memakai transportasi umum dan juga menggunakan sepeda maka di jalan-jalan tidak banyak lagi kendaraan pribadi dan polusi akan berkurang,” sambungnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here