Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli menyambut baik rencana dijalankannya lagi program sumur resapan warisan Gubernur Anies Baswedan.

Menurutnya, program sumur resapan memang harus tetap dijalankan sebagai upaya menanggulangi banjir di ibu kota, khususnya di daerah dengan kontur tanah cekung.

“Sumur resapan diperlukan untuk mencegah banjir, terutama untuk daerah daerah dataran rendah,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (17/11/2022).

“Di tempat tersebut sangat membutuhkan sumur resapan tipe dalam (kedalaman 30 meter lebih),” sambungnya.

Politikus senior ini mengklaim, sumur resapan yang dibuat di era Gubernur Anies Baswedan efektif dalam mengendalikan banjir.

Luasan wilayah terdampak banjir pun diklaim menurun dan bila banjir melanda, genangan bisa lebih cepat surut.

“Selama ini pembuatan sumur resapan di beberapa tempat di Jakarta Timur terbukti bisa mengurangi genangan air secara signifikan,” ujarnya.

Ia pun mencontohkan Jalan DI Panjaitan yang meskipun genangan masih kerap muncul saat hujan deras melanda, namun air yang menggenang juga cepat surut.

“Misalnya yang sudah dibuatkan sumur resapan adalah area di sekitar Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta bakal melanjutkan program sumur resapan di era kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Petugas dari Sudin SDA Jakarta Pusat sedang membangun sumur resapan air di kawasan Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019)
Petugas dari Sudin SDA Jakarta Pusat sedang membangun sumur resapan air di kawasan Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019) (Dok Sudin SDA Jakarta Pusat)

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan anggaran yang diajukan Dinas SDA DKI Jakarta untuk pembangunan sumur resapan ,pemanenan air hujan (PAH), dan konservasi air tanah dalam Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2023 sebesar Rp19,79 miliar.

Namun, kata dia, jumlah ini dipangkas menjadi Rp1 miliar.

“Sumur resapan yang anggaran ada di dinas itu untuk sumur resapan dalam. Kemarin disetujui di Dinas SDA Rp 1 M, Rp19 miliar (yang diusulkan),” katanya saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

Kata Dudi, sumur resapan di tahun depan tak jauh berbeda. Sebab, fungsi utama kehadiran sumur resapan memang untuk konservasi air tanah.

“Pada prinsipnya sumur resapan itu untuk recharge groundwater ya  untuk air tanah, jadi itu fungsi utamanya. Cuma memang ada titik yang dipakai untuk membantu sistem drainase sehingga meningkatkan kinerjanya drainase. Untuk tampungan-tampungan yang memang daerahnya itu langganan banjir. Itu yang memang kita tambah sumur-sumur dangkal dan sumur-sumur dalam ditambah dengan kolam-kolam olahan disekitarnya bila mana memungkinkan gitu, tetap sama,” lanjutnya.

Dengan anggaran tersebut, nantinya pihak Dinas SDA DKI bakal melakukan peninjauan di beberapa titik lokasi. Satu diantaranya di kawasan rawan genangan.

Bila sudah tersedia sumur resapan, maka bakal ditambah atau diperdalam.

“Ya kita nanti akan melihat di daerah, terutama daerah-daerah langganan genangan dan di situ sudah tersedia belum sures yanh dangkalnya?  Bila ada nanti kami coba injek, tambah, sehingga ketemulah lapisan pasir di bawahnya sehingga lebih efektif. Cuma misalnya pun kita pasang tidak menjadi jaminan bahwa akan bebas banjir. Cuma mengurangi run off,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here